-->

Rabu, 28 April 2010

UN 2010 Langgar Prinsip Keadilan Pendidikan


Andi Saputra - detikNews



Jakarta - Ujian Nasional 2010 menuai kontroversi karena mengakibatkan ribuan siswa tidak lulus sekolah. Menurut pengamat pendidikan, Arief Rachman, dari 3 prinsip pendidikan, UN 2010 melanggar salah satu prinsip yaitu keadilan.

"Dalam pendidikan, ada 3 prinsip yaitu mutu, keadilan dan efisiensi. Dalam konteks ini, pemerintah telah melanggar prinsip keadilan yang menjadi hak siswa," ujar Arief saat berbincang-bincang dengan detikcom pagi ini, Rabu, (28/4/2010).

Penyamarataan standar kelulusan dari Sabang sampai Merouke menunjukkan pemerintah tidak melihat kekuatan masing-masing daerah. Padahal, faktor-faktor pengajaran tiap daerah berbeda-beda. "Kondisi daerah terpencil, staf pengajar, fasilitas belajar juga mempengaruhi kualitas pendidikan. Kok ini disamakan di seluruh Indonesia. Lah wong yang di SMA 8 Jakarta aja ada yang tak lulus, bagaimana yang dipelosok?" tambahnya.

Solusinya, seharsnya pemerintah hanya menerapkan standar norma minimal kelulusan. Yaitu  standar minimal sama, tapi harus ada standar minimal daerah. Dengan cara ini, maka UN dapat menghitung prestasi anak dan bukannya prestasi mutu pendidikan.

"Umpamanya saya menguji mahasiswa saya, pasti pakai materi yang telah saya ajarkan. Bukan standar Harvard University. Begitu juga dengan UN. Yang di ujikan ya yang telah diajarkan di sekolah itu. Di Bali, ada siswa lulus PMDK Fakultas Kedokteran, tapi kok gak lulus UN karena nilainya kurang dari 0,1 " contohnya.

Terkait UN 2010 yang melonjak tingkat ketidaklulusannya, dia menilai ada 4 faktor yaitu sekarang materi ujian lebih susah, kualitas angkatan lebih rendah. karena ada ujian ulang dan mutu pelaksanaan ujian lebih baik.

"Jadi tak hanya satu variabel saja. Bisa saja, siswa merasa lebih nyantai karena merasa ada ujian ulang sehingga mengerjakan soal tidak total. Bisa juga karena pengawasan ujian lebih ketat seperti larangan nyontek," pungkasnya.

Kamis, 22 April 2010

Blended Learning

Perkembangan kemajuan Teknologi Informasi dan Komunikasi dewasa ini berlangsung demikian pesat, sehingga pantaslah para ahli menyebut gejala ini sebagai suatu revolusi. Sekalipun kemajuan tersebut masih dalam perjalanannya, sejak sekarang sudah dapat diperkirakan bakal terjadi berbagai perubahan di bidang informasi maupun bidang-bidang kehidupan lain yang berhubungan, sebagai implikasi dari perkembangan keadaan tersebut. Perubahan-perubahan yang akan dan sedang terjadi, terutama disebabkan oleh potensi dan kemampuan Teknologi Informasi dan Komunikasi yang memungkinkan manusia untuk saling berhubungan (relationship) dan memenuhi kebutuhan mereka akan informasi hampir tanpa batas. Beberapa keterbatasan yang dulu dialami manusia dalam berhubungan satu sama lainnya, seperti faktor jarak, waktu, jumlah, kapasitas, kecepatan, dan lain-lain, kini dapat diatasi dengan dikembangkannya berbagai Teknologi Informasi dan Komunikasi mutakhir. 
Mengingat kondisi sekarang yang demikian itu maka sebagai seorang tenaga Kependidikan haruslah panda i dan cerdas didalam mengemas suatu materi pelajaran agar pembelajaran dapat berlangsung dengan nyaman dan mempu diterima oleh peserta didik dengan baik dan tidak membosankan.
Di dalam konsep Blended Learning ini adalah merupakan perpaduan antar Pembelajaran Tradisional (di dalam kelas) dengan pembelajaran Modern (dilengkapi dengan Media), Oleh karena itu  dibutuh sebuah ketrampilan tambahan bagi seorang pendidik yaitu penguasaan di dalam menggunakan serta memanfaatkan perangkat teknologi sebagai salah satu sara/media pembelajaran.
Banyak orang yang beranggapan salah bahwa blended learning diarti sebagai pembelajaran berbasis Internet, tidaklah demiakian akan tetapi bleded learning disini adalah penggabungan dua konsep sebagaimana yang telah diuraiakan diatas. sebagai suatu contoh kecil saja penerapan blended learning adalah : penyampaian materi pelajaran Bahasa Inggris misalnya dengan menggunakan Tape/Komputer, Pembelajaran Fisika dengan menggunakan Tutorial/Simulasi dan lain sebagainya, dengan menggunakan media-media tertentu (yang sesuai dengan materi) diharapkan hasil dari pembelajaran bisa maksimal.
Dan akan lebih baik tentunnya jika dilengkapi dengan pemanfaatan internet sebagai penyambung komunikasi guru dan siswa.

Hakekat TIK dalam Pembelajaran

Guru perlu dipersiapkan dengan baik untuk menerapkan kurikulum TIK. bahkan, penerapan kurikulum baru harus dengan perencanaan yang hati-hati, pengelolaan, penyediaan perlengkapan, dan dukungan terus menerus. Pengembangan guru yang terbaik adalah bila merupakan hasil proses berkelanjutan, dengan banyak kegiatan pengembangan profesional di sekolah-sekolah.

Jumat, 09 April 2010

Baru Belajar

Puji Syukur Alhamdlulillah pada Allah swt. yang senantiasa menuntun umatNya untuk berkarya dan berkreatifitas, hari ini aku telah berhasil menambahkan karyaku dalam sebuah blog. dan tentunya ini masih sangat-sangat jauh dari kesempuenaan oleh karena itu aku akan senantiasa berusaha dan terus berusaha sampai aku benar-benar berhasil dan bahkan sampai mampu membuat sebuah karya dan kreasi yang besar bagi diri saya sendiri dan juga buat instansi serta pemerintah dan juga buat semua umat di dunia ini.
mohon bimbingan, dukungan, saran dan kritik dari semua pihak agar saya lebih semagat lagi dalam membuat sebuah karya dan kreatifitas.
Amiin...

kopi luwak